Minggu, 22 Januari 2012

perkembangan IPA dalam kehidupan manusia


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.
Idealnya sejarah adalah rekaman tentang semua rentetan peristiwa yang telah terjadi, yang berfungsi sebagai pengungkap segala sesuatu sesuai dengan fakta yang ada tanpa distorsi sedikitpun, tetapi pada kenyataannya ia hanya mengungkap sebagian rentetan peristiwa tersebut dan tidak bisa lepas sepenuhnya dari rekayasa yang biasanya dilakukan oleh penguasa politik. Meskipun fenomena semacam ini pernah terjadi, tetapi hal ini tidak bisa dianggap sebagai persoalan remeh bahkan harus diluruskan, karena menyangkut dan memengaruhi kehidupan generasi selanjutnya sebagai aktor sejarah berikutnya. Apalagi sejarah yang dimaksud adalah sejarah tentang ilmu pengetahuan yang merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Dengan demikian, perlu adanya usaha yang sungguh-sungguh serta tanggung jawab moral dan akademik dalam pemaparan sejarah.
Sebelum memaparkan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, akan mengungkap sekilas tentang perbedaan antara pengetahuan dan ilmu agar tidak terjebak pada kesalahpahaman mengenai keduanya, sehingga bisa memahami dengan mudah dan benar apa yang dimaksud dengan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dalam makalah ini. Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem, dan terukur serta dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris. Sementara itu, pengetahuan adalah keseluruhan pengetahuan yang belum tersusun, baik mengenai metafisik maupun fisik. Dapat juga dikatakan pengetahuan adalah informasi yang berupa common sense, sedangkan ilmu sudah merupakan bagian yang lebih tinggi dari itu karena memiliki metode dan mekanisme tertentu. Jadi ilmu lebih khusus daripada pengetahuan, tetapi tidak berarti semua ilmu adalah pengetahuan.




























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang membahas tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial.
Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika, sementara pada abad ke-19 lahirlah pharmakologi, geofisika, geomophologi, palaentologi, arkeologi, dan sosiologi. Pada tahap selanjutnya, ilmu-ilmu zaman modern mepengaruhi perkembangan ilmu zaman kontemporer. Perbedaan antara zaman modern dengan zaman kontemporer yaitu zaman modern adalah era perkembangan ilmu yang berawal sejak sekitar abad ke-15, sedangkan zaman kontemporer adalah era perkembangan terakhir yang terjadi hingga sekarang. Perkembangan ilmu di zaman ini meliputi hampir seluruh bidang ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, ekonomi, hukum, dan politik serta ilmu-ilmu eksakta seperti fisika, kimia, dan biologi serta aplikasi-aplikasinya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi, dan komunikasi.
Ilmu Pengetahuan Sosial terbagi menjadi beberapa cabang ilmu, sebagai berikut :
1.       Psikologi yakni ilmu  sasarannya adalah otak atau pikiran.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia.
Menurut plato dalam buku Psikologi Umum (Kartini Kartono :1996), psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan). Pada pokoknya, psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis, seperti berpikir, belajar, menanggapi, mencinta, membenci dan lain-lain. Macam-macam kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1) pengenalan atau kognisi, 2) perasaan atau emosi, 3) kemauan atau konasi, 4) gejala campuran.
2.      Bahasa yakni cabang ilmu yang mempelajari tentang komunikasi verbal.
3.      Sejarah yakni cabang ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu.
4.      Antropologi yakni cabang ilmu yang mempelajari sejarah dan perkembangan kebudayaan manusia.
5.      Etnologi yakni cabang ilmu yang sasarannya adalah manusia sebagai satuan suku bangsa.
6.      Ekonomi yaitu cabang ilmu yang mempelajri tentang kesejahteraan dan media tukar-menukar.
7.      Arkeologi adalah cabang ilmu yang mempelajari benda-benda kuno atau antik.
8.      Sosiologi yakni cabang ilmu yang mempelajari tentang kemasyarakatan.
9.      Pendidikan yakni cabang ilmu yang mempelajari masalah pendidikan dan latihan.
10.  Teologi yakni pengetahuan tentang keagamaan.
11.  Filsafat Naturalistik atau filsafat Pengetahuan Alam yakni ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam.

B.     Bidang Ilmu Pengetahuan Alam.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang membahas tentang alam dan segala macam isinya. Selanjutnya tokoh penemu di bidang sains pada zaman modern (abad 17-19 M): Sir Isaac Newton (1643-1727 M), Leibniz (1646-1716 M), Joseph Black (1728-1799 M), Joseph Prestley (1733-1804 M), Antonie Laurent Lavoiser (1743-1794 M), dan J.J. Thompson. Newton adalah penemu teori gravitasi, perhitungan calculus, dan optika yang mendasari ilmu alam. Pada masa Newton, ilmu yang berkembang adalah matematika, fisika, dan astronomi. Pada periode selanjutnya ilmu kimia menjadi kajian yang amat menarik. Black adalah pelopor dalam pemeriksaan kualitatif dan penemu gas CO2. Prestley menemukan sembilan macam hawa NO dan oksigen yang antara lain dapat dihasilkan oleh tanaman. Lavoiser adalah peletak dasar ilmu kimia sebagaimana kita kenal sekarang. J.J. Thompson menemukan elektron. Dengan penemuannya ini, maka runtuhlah anggapan bahwa atom adalah bahan terkecil dan mulailah ilmu baru dalam kerangka kimia-fisika yaitu fisika nuklir.
IPA terbagi beberapa cabang ilmu, sebagai berikut:
1.      Fisika yakni cabang ilmu yang sasaran utamanya adalah materi dan energi. Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tidak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan-perubahanyang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bunyi, cahaya, gelombang, listrik, magnet, dan teknik mekanik, teknik sipil, serta teknik listrik.
2.      Kimia yakni cabang ilmu yang mempelajari komposisi materi atau ilmu pengetahuan yang mempelajari benda hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan-perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi menjadi Kimia Anorganik dan Kimia Organik. Kedua bagian ini pada dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian di ikuti analisis kualitatif dan kuantitatif.
3.      Meteorologi yakni cabang ilmu yang mempelajari tentang iklim dan cuaca.
4.      Biologi yakni  ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.
Dimana biologi juga terbagi kedalam:
a.       Zoologi yakni cabang ilmu yang mempelajari tentang hewan.
b.      Botani adalah ilmu yang mempelari tentang seluk beluk tumbuhan
c.       Morfologi adalah suatu studi yang mempelajari bentuk atau struktur luar makhluk hidup.
d.      Fisiologi adalah suatu ilmu tentang fungsi atau faal bagian tubuh atau organ makhluk hidup. Fisiologi memberikan penjelasan macam-macam tingkah laku lahiriah yang menjasmani sifatnya.
e.       Anatomi yaitu ilmu yang mempelajari tentang struktur atau bentuk dalam suatu tubuh.
f.       Histologi yaitu ilmu yang mempelajari jaringan tubuh atau organ makhluk hidup yang merupakan serentetan sel yang sejenis.
g.      Sitologi adalah studi yang mempelajari tentang struktur molekuler
h.      Higene adalah ilmu pengetahuan tentang kesehatan.

C.    Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa  merupakan Ilmu yang membahas semesta tentang keberadaan bumi sebagai salah satu bagian dari tata surya dan juga membahas tentang ruang angkasa beserta benda-benda angkasa lainnya. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa terbagi dalam beberapa cabang ilmu, yakni :
1.        Astronomi yaitu ilmu yang membahas tentang benda-benda ruang angkasa yang ada di alam semesta ini yang meliputi bintang, matahari, satelit dan lain-lainnya. Penerapan astronomi yang praktis adalah dalam navigasi, perhitungan waktu dan kalender.
2.        Geologi yakni ilmu yang mempelajari tentang struktur bumi. Dalam pembahasan menggunakan dasar-dasar kimia dan fisika sehingga mempelajari struktur dan perubahan materi, baik yang terdapat di permukaan tanah maupun dalam perut bumi.
Dimana geologi terbagi menjadi:
a.    Petrologi yaitu ilmu yang membahas tentang batu-batuan.
b.    Vulkanologi yakni ilmu yang membahas tentang gempa bumi.
c.    Mineralogi yakni ilmu yang mempelajari tentang mineral mineral dan bahan galian.
3.        Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi serta sosio ekonomi dan makhluk yang ada di situ (terutama manusia). Geografi sebagai cabang ilmu pengetahuan menggabungkan informasi yang diperoleh dalam semua cabang lain, sehingga merupakan ilmu pengetahuan yang dapat dipakai manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam rangka adaptasi dengan lingkungan.
Sekarang manusia telah menikmati dan menguasai berbagai disiplin ilmu yang dapat menyelesaikan berbagai masalah keperluan hidup sehari-hari.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan.
Perkembangan ilmu tidak bisa dilepaskan dari rasa keingintahuan yang besar diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan, dan berani mengambil resiko tinggi sehingga menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan menjadi acuan pertimbangan bagi generasi selanjutnya untuk mengoreksi, menyempurnakan, mengembangkan, dan menemukan penemuan selanjutnya. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi pemacu bagi pesatnya perkembangan ilmu yang melatarbelakangi semakin cepatnya penemuan dalam bidang teknologi yang kadang membuat sebagian orang terlena karenanya sehingga tidak sadar bahwa sebagian ilmu yang disalahgunakan bisa menjadi ancaman serius bagi kehidupan mereka.
Poin penting yang perlu dicatat di sini adalah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan pengembangan moral-spiritual manusianya, karena sebagaimana kita tahu, perkembangan ilmu pengetahuan selain berdampak positif, ia juga berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positifnya adalah semakin mempermudah kehidupan manusia, sementara dampak negatifnya adalah semakin mengancam kehidupan mereka. Oleh karena itu, agar tatanan kehidupan manusia di dunia ini tetap lestari, maka perkembangan ilmu mesti diiringi dengan pengembangan moral-spiritual manusia itu sendiri. Perkembangan ilmu tanpa pengembangan moral-spiritual bisa menjadi ancaman bagi kehidupan manusia seperti yang bisa kita rasakan akhir-akhir ini yang berupa penyalahgunaan teknologi nuklir. Demikian pula pengembangan moral-spiritual tanpa diiringi perkembangan ilmu bisa menjadikan sebagian manusia kurang kreatif.



















1 komentar: